Cari Blog Ini

Jumat, 11 Juni 2010

Gallery Orang di Balik Layar









Gallery Orang di Balik Layar
Nah ini dia orang-orang di balik layar. Selain rekan-rekan dari RAPI Kalbar yang mendukung pelaksanaan kegiatan di balik kewajiban panitia resmi, ada beberapa persionil yang berada di balik layar untuk membec up kerja-kerja panitia.

Ada Romi (yang berpakaian seragam RAPI), ia adalah anggota RAPI sekaligus sebagai penanggung jawab penyediaan tenda, instalasi listrik dan perlengkapannya. Ada Su Cat, ia adalah orang yang bertanggung jawab terhadap manajemen panggun (yang duduk sambil menelpon pake Hp, eh HT). Ada Angga (yang mengenakan HT di pangkal lengan), ia bertanggung jawab membeck up berbagai kekurangan yang ada dalam tim. Kadang ngurusin tenda, kadang ngurusin konsumsi, kadang ngurusin minuman(dari yang halal sampai yang haram), kadang juga ngurusin peserta (khusunya yang putri, hehe).

Yang menggunakan baret biru itu adalah komandan Satpol PP Kabupaten Landak. Pria asli Dayak ini paling rajin mengontrol keamanan di area pelaksanaan kegiatan.
Nah, yang baju loreng itu namanya Pak Bambang, ia adalah personil yang ditugasi atasannya di Korem Kalbar untuk menjaga tenda dan veldbed. Kira-kira 10 hari ia dan 4 orang rekannya ngekost di GOR Patih Gumantar.

Yang terakhir itu yang menggunakan baju merah, namanya Ilham. Ia adalah salah satu MC kondang di Kalbar. Ia adalah jembatan bagi kami untuk mengkoordinasikan pelaksanaan acara dengan pengurus PPMI.
Yang berfoto sendirian itu adalah Aal (berambut Gimbal) dan Bang Aan. Mereka adalah tim khusus dari Walikota Singkawang yang ikut memotivasi saya dan kawan-kawan untuk menyelesaikan kegiatan. Mereka khusus datang dan menginap di arena Jambore sebagai wujud dari dukungan moril kepada kita semua.
Ada satu orang lagi yang saya lupa menyebutkannya, Jack. Jack adalah pengurus Pramuka yang mebeckup dalam manajemen perkemahan. RUmit banget membangun puluhan tenda sebesar rumah tipe 36, yang tambah rumit adalah membuka serta menutup binatang yang namanya Veld Bed. Bintang itu sempat menggigit kakinya BUng JEck, haha.

4 komentar:

  1. inilah orang2 dibalik layar yang sangat membantu,,,mereka bukan dari Kemenpora bukan dari Dispora n bukan pula dari unsur PPMI... tapi keberadaan mereka sangat membantu sekali dilapangan...bahkan mereka memmbantu saya sampai yang bukan jobdesc mereka sekalipun,,, ntah kepada siapa saya meminta bantuan perlengkapan kalo seanainya mreka tidak ada,,,,
    sekali makasih kawan-kawan....

    BalasHapus
  2. satu lagi komandan satpol PP yang kooperatif dengan saya....beliau standby,,,keamanan lokasi terjamin..tak ada pedagang asongan yang masuk... meski lembur terus beliau tetap sabar dan selalu tersenyum... saya sering berbincang-bincang bersama beliau... Ndan (singkat _ Komandan) sapaan akrab saya dengan beliau...

    BalasHapus
  3. Awa' Datang Kame' Sambot....

    Dinamika JPI yang baru selesai digelar cukup memberikan kesan kepada setiap orang yang datang menghadirinya.
    Berbagai macam pandangan dan penilaian dapat ditemukan, baik pada saat bermulanya hingga selesainya JPI.
    Ada yang menilai JPI ibarat rasa manis, asam, asin dan pahit bahkan rasa yang bercampuraduk pun dapat kita temui. "kayak permen nano-nano aja"...
    Tentunya disetiap event kegiatan, seringkali ditemukan berbagai macam problem yang pastinya tidak akan pernah diharapkan oleh siapapun. Begitu juga dalam pagelaran JPI 2010 di Kabupaten Landak - Kalbar.
    Terlepas alasan kurangnya persiapan, etc... Momentum JPI hendaknya dipandang sebagai kegiatan yang lebih dari sekedar Jambore pada kegiatan2 yang serupa. Kegiatan JPI merupakan foksi awal dari rangkaian kegiatan kepemudaan yang dilanjutkan dengan BPAP. Jikalau mental pemuda sudah lemah dan sulit untuk berinisiasi pada saat JPI, maka gambaran pada foksi kedua yakni BPAP akan jauh untuk mencapai target kegiatan. "Semoga saja pada saat BPAP, semangat yg tidak diharapkan tersebut dapat berubah drastis..."
    Secara pribadi, saya menilai JPI merupakan kegiatan yang menuntut pemuda agar dapat menampilkan segala potensi yang ada pada dirinya, sekaligus pada saat2 tertentu pada dituntut untuk dapat survive dalam mengahadapi kondisi2 yang mengharuskan mereka untuk survive.
    Tapi, "beda isi kepala" maka beda juga kerangka berfikirnya. Kita tidak bisa memaksakan kehendak sendiri2, yang terpenting bagaimana dengan beranekaragam isi kepala ini dapat menghasilkan secuil yang memiliki nilai, minimal perbaikan kegiatan yang serupa kedepannya. Karena selalu saja mekanisme JPI menjadi topik utama dan selalu hangat untuk diperbincangkan, walaupun itu hanyalah sebagaian kecil yang harus dibicarakan...
    Yang terakhir, buat saudara2 sebangsa tanah dan sebangsa air.... "Jangan membesar-besarkan perbedaan deh, tapi besar lah dari perbedaan. Dari saya, anda dan kita semua tentunya..."
    Terima kasih buat para LO yang sudah all out dalam menjalani amanahnya...

    BalasHapus
  4. Bagaimana pemuda pemudi yang ikut JPI dapat tinggal di daerah orang lain. Saat di dalam tenda mereka becek saja mereka kalang kabut dan kurang dapat mengatasinya sendiri, mereka mengungsi di gedung MTQ. Saat sudah tidak becek mereka juga tidak kembali ke tendanya masing-masing, mereka sudah keenakan tinggal di gedung MTQ. Itulah pemuda pemudi saat ini, mereka masih belum dapat mengatasi masalah yang sekecil itu (maaf jika ada yang tersungging)

    BalasHapus