Cari Blog Ini

Jumat, 11 Juni 2010

Evaluasi dan Saran Pelaksanaan JPI

Berdasarkan pengalaman mengamati dan sedikit terlibat dalam proses pelaksanaan JPI 2010 di Kabupaten Landak, dan demi dapat menjadi media pembelajaran bagi penyelenggaraan event serupa di masa-masa yang akan datang, maka saya mencoba untuk memberikan masukan sebagai berikut:

Pertama, sebaiknya DPP PPMI dapat bertindak lebih dominan dalam merencanakan dan mengontrol pelaksanaan JPI2010. YAng saya lihat, pemerintah daerah lebih dominan, padahal pengalaman penyelenggraaan JPI ada di PPMI.

Kedua, DPP PPMI haru datang minimal 10 hari sebelum kegiatan diselenggarakan. Agar koordinasi dapat terselenggara dengan baik, DPP PPMI dan DPD PPMI mestinya dapat mendirikan kesekretariatan bersama. Akan lebih baik jika sekber itu didirikan di Dinas Pemuda dan Olah Raga Propinsi. Dan 5 hari menjelang kegiatan, posko/ kesekretariatan harus sudah bercokol di arena penyelenggaraan JPI. Saya melihat pelaksanaan JPI 2010 yang lalu rekan-rekan PPMI baru terlihat semua pada tanggal 31 Juni, atau satu hari menjelang kegiatan.

Ketiga, sebaiknya pengurus PPMI, khususnya yang bertugas di lapangan membekali dirinya dengan alat komunikasi handy talkie agar proses komunikasi antar pengurus dapat berjalan dengan lancar.

Keempat, sebaiknya dari Walikota, camat, hingga Ketua Kelurahan di lengkapi dengan HT untuk mempermudah proses pelayanan peserta. Dan ini harus dijadikan SOP dalam penyelenggraan JPI.

Kelima, hendaknya seluruh kontingen diwajibkan untuk membawa HT, minimal 1 buah untuk memudahkan koordinasi dengan sesama peserta atau dengan panitia.

Keenam, hendaknya para peserta/ kontingen dapat dikondisikan psikologisnya agar dapat menerima kondisi perkemahan yang pasti berada dalam kondisi yang serba kekurangan kekurangan. Hal ini untuk menghindari protes-protes dari peserta karena belum bisa menerima tempat tinggal yang baru.

Ketujuh, hendaknya para peserta/ kontingen dapat diwajibkan untuk membawa perlengakapan yang diperlukan dalam perkemahan sehingga tidak memberatkan kerja kepanitiaan, seperti: ember dan gayung (alat ini sering hilang atau mungkinn di 'curi' dari kamar mandi soalnya, hehe), terpal, jas hujan, senter, lampu emergency, stop kontak dengan lubang yang banyak (biar ga rebutan saat ngecas HP), pompa air galon, megaphone, cangkul dan sekop kecil, tali, serta perlengakapan lainnya yang diperlukan seperti payung (biar ga pingsan saat upacara, haha), sepeda lipat (memudahkan mobilitas), kasur spring bed lengkap dengan bantal dan guling, kulkas, ac, televisi, DVD player bahkan play stations, hehe.

Gitu aja deh, moga bermanfaat

3 komentar:

  1. bung ben dan kawan-kawan saya ucapkan banyak terima kasih....mungkin tidak banyak yang tau siapa bang ben di JPI yang jelas saya tau semuanya...banyak kerjaan yang semestinya bukan kerjaan bung ben dan kawan2 namun dilakukan atas dasar turut mensukseskan JPI 2010..tak jarang pula bungben disalahkan yang iam pikir iru bukanlah salah bungben dan kawan2... saya tau kerja bungben,,,saya sangat berterimakasih kepada bung ben,angga,bg su, bg romi, bg jek..trus satu lagi yang saya lupa ,,,yang putih2 kurus,,,n semua tim bg ben...

    BalasHapus
  2. ini semua terjadi hanya gara-gara miss komunikasi saja. seandainya komunikasi antara PPMI-Dispora Provinsi KALBAR-Dispora Pusat berjalan dengan baik. Pasti semua kesalahan dan kekurangan dapat di minimalkan. Untuk tahun berikutnya di Jawa Timur, alangkah baiknya kejadian di JPI Kalbar dapat dijadikan sebagai pengalaman. Pengalaman adalah guru yang paling benar

    BalasHapus
  3. @iham: ga papa bung kita saling bantu.hanya edikit jak yang dibantu.
    @anonim: iya komunikasi itu sangat penting,tapi sering tidak dipentingkan

    BalasHapus